
Kunci Jawaban IPA Kelas 10 Halaman 167
Pada halaman 167 buku IPA Kelas 10 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi terdapat bagian Ayo Cek Pemahaman yang bertujuan untuk menguji pemahaman siswa tentang reaksi kimia. Siswa diminta untuk menentukan apakah pernyataan-pernyataan tersebut benar atau salah, serta memberikan alasan pendukungnya.
Berikut adalah kunci jawaban yang dapat digunakan sebagai referensi dalam mengerjakan tugas. Namun, penting untuk diingat bahwa siswa tetap harus menjawab secara mandiri berdasarkan pemahaman masing-masing.
Soal 1: Benar atau Salah?
1. Tidak semua reaksi kimia menghasilkan zat-zat berbahaya. Ada reaksi kimia yang tidak berbahaya, tetapi bukan merupakan reaksi kimia hijau. Contohnya penggunaan soda kue dalam proses memanggang adonan roti. Gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan akan membuat roti menjadi empuk dan enak disantap.
Jawaban:
Pernyataan ini benar.
Alasan: Meskipun gas karbon dioksida (CO2) dilepaskan, gas ini berada dalam adonan roti dan berfungsi untuk mengembangkan adonan. Dengan demikian, tidak semua reaksi kimia bersifat merugikan lingkungan.
2. Reaksi kimia pembakaran tak sempurna, misalnya membakar sampah di tempat terbuka, tidak akan mencemari lingkungan, karena menghasilkan gas karbon monoksida (CO) yang aman bagi makhluk hidup. Reaksi ini sesuai dengan konsep kimia hijau.
Jawaban:
Pernyataan ini salah.
Alasan: Gas karbon monoksida (CO) sangat berbahaya karena memiliki daya ikat terhadap hemoglobin darah yang jauh lebih kuat dibanding oksigen. Oleh karena itu, gas ini berpotensi menyebabkan keracunan dan bahaya bagi kesehatan makhluk hidup.
3. Biodiesel B30 adalah salah satu upaya pemerintah untuk menerapkan prinsip kimia hijau, yaitu menggunakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Jawaban:
Pernyataan ini benar.
Alasan: B30 dibuat dari campuran bahan nonfosil seperti minyak kelapa sawit. Penggunaannya dapat mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
4. Reaksi pembusukan sampah dapur yang tidak diolah akan melepas gas-gas rumah kaca ke udara. Pembusukan dalam keadaan terbuka (banyak udara) akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), sedangkan pembusukan dalam keadaan tertutup (udara terbatas) akan dihasilkan gas metana (CH4). Kedua gas ini merupakan gas rumah kaca. Pembusukan sampah dapur merupakan penerapan prinsip kimia hijau.
Jawaban:
Pernyataan ini salah.
Alasan: Gas rumah kaca seperti CO2 dan CH4 dapat menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu, pembusukan sampah yang tidak dikelola dengan baik justru bertentangan dengan prinsip kimia hijau.
Soal 2: Analisis Grafik dan Prinsip Kimia Hijau
Berdasarkan analisis grafik pada Gambar 5.11, prinsip kimia hijau yang harus dipenuhi untuk mencegah peningkatan gas rumah kaca di Indonesia adalah prinsip nomor 1, yaitu mencegah limbah.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh enam sektor utama antara lain:
- Kebakaran gambut dan penggunaan hutan serta lahan lain: Hindari metode pembakaran untuk keperluan replanting.
- Pertanian: Gunakan pupuk organik yang ramah lingkungan.
- Limbah: Olah limbah organik menjadi pupuk organik, biogas, atau biofuel.
- Industri: Gunakan syngas (gasifikasi batu bara) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Energi: Manfaatkan sumber energi alternatif nonfosil.
Soal 3: Konservasi Laut dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki fokus utama pada Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 nomor 14, yaitu menjaga ekosistem laut. Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan prinsip kimia hijau:
- Keasaman laut: Keasaman laut disebabkan oleh pencemaran seperti hujan asam atau tumpahan bahan bakar minyak bumi.
- Limbah plastik: Limbah plastik yang hanyut ke laut mengancam keanekaragaman hayati laut.
- Aktivitas ilegal di laut: Penangkapan ikan menggunakan bahan kimia merusak ekosistem laut.
Akibat jika tidak diatasi:
Ekosistem laut akan terancam, termasuk punahnya keanekaragaman hayati secara global.
Dampak terhadap perekonomian, lingkungan, dan sosial:
- Pendapatan nelayan menurun, sehingga memengaruhi perekonomian nasional. - Citra pariwisata laut Indonesia menurun. - Masyarakat setempat mengalami perpindahan ke kota, meningkatkan angka pengangguran dan kejahatan.
Saran untuk menjaga ekosistem laut:
- Jika tinggal di daerah pesisir, lakukan penanaman mangrove untuk mencegah abrasi. - Lakukan kegiatan bersih pantai bersama sekolah dan masyarakat. - Jika tinggal jauh dari pantai, edukasi melalui media sosial atau komunitas lokal.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!