Segmen Fintech Unggul, Cermati Rekomendasi Saham GOTO Gojek Tokopedia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kinerja Positif PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Semester I-2025

Pertumbuhan kinerja keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada semester pertama tahun 2025 menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama dari segmen fintech. Pendapatan bersih GOTO meningkat sebesar 2% secara kuartalan (QoQ) menjadi Rp 4,33 triliun pada kuartal II-2025. Sementara itu, pendapatan total GOTO mencapai Rp 8,5 triliun pada semester I-2025, naik 30% secara tahunan (YoY).

Dari sisi laba, rugi bersih GOTO pada semester I-2025 tercatat sebesar Rp 580 miliar, lebih baik dibandingkan rugi sebesar Rp 2,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan perbaikan signifikan dalam kinerja keuangan perusahaan.

Pertumbuhan Segmen Fintech yang Mengesankan

Salah satu faktor utama yang mendorong kinerja positif GOTO adalah pertumbuhan segmen fintech. Nilai transaksi bruto (GTV) segmen ini tumbuh sebesar 26% YoY menjadi Rp 284 triliun pada semester I-2025. Pendapatan bersih dari segmen ini juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 82% YoY menjadi Rp 2,56 triliun. Take rate tetap stabil di tingkat 1%, menunjukkan efisiensi operasional yang baik.

Selain itu, EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) segmen fintech mengalami perbaikan besar. Pada periode yang sama tahun lalu, GOTO mencatat kerugian sebesar Rp 416 miliar, namun kini berubah menjadi laba sebesar Rp 135 miliar.

Equity Research Analyst OCBC Sekuritas, Gani, menyatakan bahwa pertumbuhan segmen fintech didorong oleh peningkatan penetrasi pengguna layanan yang didukung oleh ekosistem GoTo Group. Menurutnya, tren pertumbuhan ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun.

Penetrasi Pelanggan yang Meningkat

Analisis dari BRI Danareksa Sekuritas, Kafi Ananta & Erindra Krisnawan, menunjukkan bahwa peluncuran fitur GoPay Pinjam di TikTok Shop pada kuartal II-2025 memberikan dampak positif terhadap penetrasi pelanggan. Fitur ini memperluas akses pengguna terhadap layanan keuangan digital dan meningkatkan interaksi dengan platform GoTo.

Di sisi lain, GTV segmen on-demand services (ODS) tumbuh sebesar 8,8% YoY pada kuartal II-2025. Namun, pertumbuhan ini lebih lambat dibanding rata-rata pertumbuhan 17% dalam empat kuartal terakhir. Kafi menilai tekanan dari kompetitor masih akan berlangsung dalam jangka pendek, sehingga proyeksi GTV ODS untuk tahun fiskal 2025–2027 diturunkan sebesar 4,0%–5,3%, menjadi 7% YoY.

Faktor Penyebab Perlambatan ODS

Menurut Gani, perlambatan pertumbuhan ODS disebabkan oleh rasionalisasi promo dan insentif kepada pelanggan. Selain itu, pelemahan daya beli masyarakat serta persaingan ketat antar platform juga menjadi faktor pemicu.

Hingga akhir tahun, investor perlu memantau beberapa aspek penting terkait kinerja GOTO, seperti penurunan suku bunga, jual bersih investor asing, dan kemampuan perusahaan dalam mencapai target adjusted EBITDA.

Prospek Keuangan yang Menjanjikan

Kafi menegaskan bahwa terus menyusutnya kerugian di layanan transaksi Tokopedia akan memberikan dukungan kuat terhadap kinerja keuangan GOTO. Hal ini memperkuat visibilitas perusahaan dalam mencapai laba bersih positif lebih cepat dari perkiraan.

Baik Kafi maupun Gani sepakat merekomendasikan investasi pada saham GOTO dengan target harga sebesar Rp 100 per saham. Rekomendasi ini didasarkan pada pertumbuhan yang stabil dan prospek bisnis yang menjanjikan di masa depan.