Pergerakan Pasar Modal Indonesia di Sesi 1
Pasar modal Indonesia menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 2 Oktober 2025, dengan kinerja yang cenderung menguat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan peningkatan sebesar 0,10% ke level 8.110,00. Penguatan ini didorong oleh aksi beli yang selektif, terutama di sektor komoditas dan energi.
Berikut adalah analisis detail pergerakan saham emiten lintas sektor serta lonjakan atau penurunan kapitalisasi yang terjadi di penutupan Sesi 1:
Rekapitulasi Pergerakan Saham dan Kapitalisasi Sesi 1
Emiten | Sektor | Perubahan (%) | Kapitalisasi Pasca Sesi 1 (T IDR) | Status Kapitalisasi |
---|---|---|---|---|
ANTM | Logam/Nikel | +1,50% | 86,51 T | Lonjakan |
HRUM | Batu Bara | +0,71% | 57,10 T | Lonjakan |
AMRT | Ritel | 0,00% | 170,5 T | Stagnan |
MKAD | Properti/Lainnya | +0,84% | 1,82 T | Lonjakan |
BBYB | Digital Bank | -1,41% | 4,73 T | Hilang |
CDIA | Investasi/Infrastruktur | -0,44% | 8,86 T | Hilang |
Analisis Pergeseran Nilai Pasar
Pergerakan Sesi 1 didominasi oleh pergeseran nilai yang jelas:
Kapitalisasi Lonjakan (Gained)
Sektor komoditas menjadi pendorong utama dalam penambahan nilai. Emiten seperti ANTM (Antam) dan HRUM (Harum Energy) mencatatkan kenaikan persentase yang signifikan. Kinerja ini didorong oleh penguatan harga emas dan nikel global, sehingga membuat investor memburu aset yang diuntungkan oleh Dolar AS.
Kapitalisasi Hilang (Lost)
Sebaliknya, emiten yang bergerak di sektor digital dan investasi menunjukkan pelemahan. Saham BBYB (Bank Neo Commerce) dan CDIA (Chandra Daya Investasi) mengalami koreksi harga. Hal ini menunjukkan sentimen profit taking di sektor teknologi yang volatil. Investor cenderung menahan diri menjelang sesi 2.
Kapitalisasi Stagnan
AMRT (Sumber Alfaria Trijaya) mempertahankan harga pembukaan (0,00%), menunjukkan bahwa saham ini bersifat defensif. Saham retail cenderung stabil di tengah fluktuasi IHSG, karena didukung oleh konsumsi domestik yang stabil.
Total Kapitalisasi IHSG Pasca Sesi 1
Penguatan tipis sebesar 0,10% pada IHSG menunjukkan bahwa total kapitalisasi pasar bursa juga meningkat sekitar Rp9,9 triliun di sesi 1 hari ini. Kenaikan ini ditopang kuat oleh sektor komoditas dan sebagian blue chip lainnya.
Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Pasar
Beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan pasar modal hari ini antara lain:
- Penguatan harga komoditas global: Harga emas dan nikel naik secara signifikan, mendorong investor untuk membeli saham sektor logam dan batu bara.
- Sentimen profit taking: Di sektor teknologi, banyak investor memilih untuk menjual saham setelah kenaikan sebelumnya.
- Stabilitas konsumsi domestik: Sektor ritel tetap stabil karena permintaan dari masyarakat tetap tinggi meskipun ada fluktuasi di pasar.
Prediksi untuk Sesi 2
Meskipun Sesi 1 menunjukkan kenaikan kecil, investor tetap waspada menjelang sesi 2. Pergerakan pasar akan sangat bergantung pada data ekonomi dan pergerakan harga komoditas global. Jika harga emas dan nikel terus meningkat, sektor komoditas kemungkinan besar akan menjadi pendorong utama.
Selain itu, investor perlu memperhatikan perkembangan di sektor digital dan infrastruktur. Jika tekanan di sektor ini berlanjut, beberapa saham bisa mengalami penurunan lebih lanjut.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pasar modal Indonesia menunjukkan kinerja yang cukup baik di sesi pertama hari ini. Meski kenaikannya tidak terlalu signifikan, adanya lonjakan di sektor komoditas memberikan harapan positif bagi investor. Namun, penting bagi pembaca untuk terus memantau perkembangan pasar dan melakukan analisis pribadi sebelum mengambil keputusan investasi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!