
Peran Sumber Daya Manusia dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Pentingnya sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional menjadi fokus utama dalam berbagai diskusi dan kebijakan pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Fithra Faisal, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), dalam sebuah acara daring bertema "Sekolah Rakyat, Harapan Anak Negeri" yang diadakan di Jakarta pada Selasa (30/9). Menurutnya, SDM adalah salah satu faktor kunci yang perlu diperhatikan agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dapat tercapai.
Salah satu hal yang menonjol dalam pembahasan tersebut adalah produktivitas SDM. Fithra menekankan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kemampuan dan keterampilan tenaga kerja harus meningkat secara signifikan. Ia juga menyoroti pentingnya memaksimalkan peluang dari investasi asing yang masuk ke Indonesia. Menurutnya, SDM lokal tidak boleh ditinggalkan, melainkan harus bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
Investasi Asing dan Kesiapan SDM Lokal
Fithra menjelaskan bahwa kehadiran investasi asing harus diimbangi dengan kesiapan SDM lokal. Jika SDM tidak memiliki kemampuan yang cukup, maka mereka akan sulit memenuhi kebutuhan industri. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong berbagai program peningkatan kualitas SDM, seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Program-program ini bertujuan untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dalam teori fungsi produksi Cobb-Douglas, dua kontributor utama adalah modal dan tenaga kerja. Dari sini terlihat jelas bahwa SDM merupakan faktor penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam misi Asta Cita, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh industrialisasi dan investasi asing langsung (FDI).
Namun, Fithra mengingatkan bahwa tanpa daya serap pekerja yang memadai, SDM lokal hanya akan menjadi penonton dalam proses pertumbuhan ekonomi. Contohnya adalah Maluku, yang mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 20 persen pada triwulan II-2025, tetapi angka kemiskinannya tidak mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada pertumbuhan ekonomi, daya serap SDM lokal masih rendah.
Tantangan dan Solusi untuk Peningkatan SDM
Fithra menyatakan harapan bahwa kualitas SDM di Indonesia dapat terus ditingkatkan agar sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, SDM dapat menjadi motor penggerak utama dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif. Ia menilai bahwa peningkatan kualitas SDM bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk dunia usaha dan masyarakat.
Selain itu, pentingnya pendidikan dan pelatihan terus-menerus dilakukan untuk memastikan SDM memiliki kompetensi yang relevan. Dengan adanya keterampilan yang tepat, tenaga kerja lokal dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan dinamika industri dan ikut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, SDM menjadi tulang punggung dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tanpa kesiapan dan kualitas yang baik, bahkan investasi asing atau industrialisasi tidak akan memberikan dampak maksimal. Oleh karena itu, upaya peningkatan SDM harus terus dilakukan, baik melalui pendidikan, pelatihan, maupun kebijakan yang mendukung kesejahteraan tenaga kerja. Dengan begitu, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan merata.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!