
Kinerja APBN di Wilayah Manggarai Raya dan Kabupaten Ngada Menunjukkan Pertumbuhan yang Signifikan
Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Manggarai Raya dan Kabupaten Ngada terus menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga stabilitas perekonomian. Pada Triwulan II 2025, pertumbuhan ekonomi di berbagai kabupaten mencatatkan angka yang signifikan. Kabupaten Manggarai Barat tumbuh sebesar 8,02 persen, sementara Kabupaten Manggarai mencapai 5,70 persen, Manggarai Timur sebesar 5,43 persen, dan Kabupaten Ngada sebesar 4,53 persen.
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tipe A2 Ruteng, Akhmad Zainuddin, menjelaskan bahwa kondisi ini didorong oleh belanja pemerintah yang menjadi salah satu komponen utama dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, adanya efek multiplier dari belanja pemerintah tersebut berdampak positif pada peningkatan konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto.
Realisasi Penerimaan dan Belanja APBN
Dalam realisasi penerimaan negara, tercatat total penerimaan dalam negeri sebesar Rp 299,85 miliar. Dari jumlah tersebut, penerimaan perpajakan mencapai Rp 158,21 miliar dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 141,65 miliar. PNBP terbesar berasal dari pendapatan wisata alam yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), yaitu sebesar Rp 67,72 miliar.
Sementara itu, realisasi belanja mencapai Rp 3,08 triliun atau sebesar 63,04 persen dari pagu yang ditetapkan. Belanja Pemerintah Pusat (BPP) mencapai Rp 483,91 miliar (54,90 persen dari pagu) dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 2,60 triliun (64,83 persen dari pagu). Dari belanja pemerintah pusat, terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp 240,46 miliar (67,78 persen dari pagu), Belanja Barang sebesar Rp 209,67 miliar (54,70 persen dari pagu), dan Belanja Modal sebesar Rp 33,78 miliar (23,56 persen dari pagu).
Penyaluran Dana Transfer ke Daerah
Realisasi penyaluran TKD terdiri dari beberapa komponen. Dana Alokasi Umum (DAU) mencapai Rp 1,68 triliun (70,17 persen dari pagu), Dana Bagi Hasil sebesar Rp 13,25 miliar (47,98 persen dari pagu), Dana Transfer Khusus sebesar Rp 499,34 miliar (50,08 persen dari pagu), Dana Insentif Fiskal sebesar Rp 17,84 miliar (50,00 persen dari pagu), dan Dana Desa sebesar Rp 390,71 miliar (70,11 persen dari pagu). Dana desa disalurkan kepada 657 desa dari total 658 desa yang ada.
Program Bantuan Sosial dan Pemberdayaan UMKM
Untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan daya beli masyarakat, pemerintah juga telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan sosial. Di antaranya adalah bantuan sosial yatim piatu sebesar Rp 2,21 miliar, bantuan pangan non tunai sebesar Rp 223,72 miliar, program keluarga harapan sebesar Rp 147,39 miliar, padat karya Kementerian PU sebesar Rp 9,80 miliar, padat karya dana desa sebesar Rp 30,15 miliar, serta BLT dana desa sebesar Rp 50,10 miliar.
Selain itu, pemerintah juga memberikan subsidi bunga melalui penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang mencapai Rp 66,56 miliar kepada 13.480 debitur. Penyaluran UMi terbesar dilakukan melalui PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan total Rp 65,68 miliar untuk 13.360 debitur. Kabupaten Manggarai mendapatkan penyaluran UMi terbesar, yaitu sebesar Rp 21,45 miliar untuk 4.308 debitur.
Penyaluran KUR dan Dampaknya bagi UMKM
Pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bank Himbara sebesar Rp 395,66 miliar kepada 10.303 debitur. Kabupaten Ngada menjadi yang terbesar dalam penyaluran KUR, dengan total penyaluran mencapai Rp 122,79 miliar untuk 3.295 debitur.
Akhmad Zainuddin menyampaikan bahwa seluruh penyaluran dana APBN, baik dalam bentuk TKD maupun belanja K/L, bertujuan untuk menjaga stabilitas perekonomian daerah, mengendalikan inflasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!