Perkataan Roland Berger tentang Pergerakan Pasar Saham Indonesia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kondisi Pasar Saham Indonesia yang Masih Menantang

Pasar saham Indonesia masih menghadapi tantangan meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat kenaikan. Pada Jumat (26/9), IHSG ditutup dengan kenaikan sebesar 58,66 poin atau 0,73% menjadi 8.099,33. Dari awal tahun hingga saat ini, IHSG telah naik sebesar 14,40%. Meski demikian, investor asing tampak masih ragu untuk menanamkan dana mereka secara besar-besaran.

Secara keseluruhan, arus modal asing pada tahun ini tercatat keluar sebesar Rp 45,89 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada potensi jangka panjang di pasar Indonesia, para investor asing masih memperhitungkan risiko dan ketidakpastian yang muncul akhir-akhir ini.

John Low, Managing Partner Roland Berger Southeast Asia, menyatakan bahwa minat investor asing terhadap Indonesia tidak berkurang meskipun situasi sosial dan politik dalam negeri sedang tidak stabil. Ia menekankan bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) tetap mengalir deras, baik itu dalam kondisi apa pun presiden negara tersebut.

Menurut John, posisi Indonesia semakin strategis dalam konteks rekonfigurasi rantai pasok global. Perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok telah memicu pergeseran arah rantai pasok ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia juga sudah mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan tren ini, seperti hilirisasi nikel, pengembangan ekosistem logistik nasional, serta pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Untuk memaksimalkan momentum ini, John menyarankan tiga hal utama yang perlu dilakukan oleh pemerintah Indonesia:

  • Perbaikan infrastruktur dan logistik: Memastikan aksesibilitas dan efisiensi transportasi serta distribusi barang.
  • Peningkatan pemenuhan standar ESG (environment, social, and governance): Meningkatkan transparansi dan tanggung jawab sosial perusahaan.
  • Penguatan digitalisasi: Meningkatkan efisiensi dan transparansi melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Namun, John juga menegaskan bahwa dampak dari rekonfigurasi rantai pasok global tidak langsung terlihat di pasar saham. Pengaruhnya lebih terasa pada emiten tertentu, sementara pasar saham sendiri dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lebih kompleks.

Studi dari Roland Berger menunjukkan bahwa rantai pasok global saat ini mulai bergeser ke arah Timur Dunia, yang memberikan peluang besar bagi Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Transformasi ini didorong oleh tensi geopolitik, perang dagang, dan transisi menuju energi hijau.

Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 42% dari total dunia, sehingga memiliki peluang besar untuk menjadi pusat manufaktur baterai dan kendaraan listrik (EV). Selain itu, Indonesia juga menyumbang 36% dari PDB ASEAN dan telah mencatat impor semikonduktor senilai US$ 613 juta, yang memperkuat perannya dalam rantai pasok regional.