DPRD Lampung: Kelangkaan Solar Pengaruhi Perputaran Ekonomi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

DPRD Lampung: Kelangkaan Solar Pengaruhi Perputaran Ekonomi

Kelangkaan Solar di Lampung, Pengaruh Luas pada Ekonomi Daerah

Kondisi kelangkaan solar yang terjadi di Provinsi Lampung kini menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak, termasuk para anggota legislatif. Salah satunya adalah Anggota DPRD Lampung, Fatikhatul Khoiriyah, yang menyatakan bahwa masalah ini tidak hanya mengganggu kebutuhan masyarakat umum, tetapi juga berdampak signifikan terhadap sektor ekonomi.

Menurutnya, kelangkaan solar telah menimbulkan kesulitan yang sangat luas. Tidak hanya kendaraan pribadi dan angkutan umum yang mengalami hambatan, namun juga nelayan, petani, serta kontraktor yang memerlukan bahan bakar untuk operasional harian mereka. Hal ini membuat aktivitas ekonomi di wilayah tersebut terganggu secara keseluruhan.

Beberapa minggu terakhir, antrean panjang di SPBU di Kota Bandar Lampung menjadi hal yang biasa terjadi. Masyarakat sering kali harus menunggu cukup lama hanya untuk bisa mengisi bahan bakar solar. Bahkan, ketika tiba giliran, jumlah solar yang tersedia seringkali tidak mencukupi.

Fatikhatul Khoiriyah, yang akrab dipanggil Khoir, menjelaskan bahwa banyak warga yang memberikan keluhan tentang sulitnya mendapatkan solar. Ia mengungkapkan bahwa meskipun ada stok solar, jumlahnya sangat terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami sering menerima keluhan dari masyarakat. Meski ada, jumlahnya sangat sedikit. Kendaraan harus antri panjang, dan ketika giliran tiba, solar sudah habis,” ujarnya saat diwawancarai beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan bahwa kondisi ini tidak boleh dibiarkan terus berlangsung. Untuk itu, ia mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan berbagai pihak terkait dalam mencari solusi yang efektif. Menurutnya, Sumatra sebagai daerah penghasil minyak seharusnya tidak mengalami masalah seperti ini.

Dampak Ekonomi yang Mengkhawatirkan

Dampak kelangkaan solar sangat terasa di sektor ekonomi. Banyak pelaku usaha yang mengalami gangguan operasional akibat keterbatasan bahan bakar. Nelayan misalnya, tidak bisa melaut karena tidak memiliki cukup solar untuk menggerakkan kapal mereka. Sementara itu, sopir angkutan umum juga mengeluhkan kesulitan dalam menjalankan aktivitas harian.

Selain itu, para petani dan kontraktor juga merasakan dampaknya. Banyak dari mereka yang mengandalkan alat berat atau kendaraan untuk bekerja, tetapi kini harus menghentikan aktivitas sementara karena tidak bisa mendapatkan solar.

Fatikhatul Khoiriyah menilai bahwa masalah ini bukan hanya sekadar soal ketersediaan bahan bakar, tetapi juga tentang penegakan hukum dan pengelolaan distribusi yang lebih baik. Ia berharap aparat penegak hukum dapat segera bertindak jika ditemukan adanya praktik penimbunan solar.

“Ada dugaan penimbunan solar, kita harap pihak berwenang bisa bertindak tegas,” tambahnya.

Masalah kelangkaan solar di Lampung tidak hanya menjadi isu teknis, tetapi juga menjadi pertanyaan tentang kemampuan pemerintah dalam memastikan ketersediaan bahan bakar yang cukup dan merata. Dengan adanya koordinasi yang lebih baik, diharapkan kondisi ini dapat segera diatasi dan mencegah kerugian ekonomi yang lebih besar.