
Strategi Hana Bank untuk Mencapai Pertumbuhan Berkelanjutan
Hana Bank, yang merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia, menunjukkan optimisme dalam mencapai pertumbuhan laba bersih pada tahun ini. Tahun ini, Hana Bank memperkirakan akan mencatatkan kenaikan sebesar 15,66% secara tahunan, dengan laba bersih diperkirakan mencapai sekitar Rp 600 miliar dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 519,4 miliar. Hingga semester pertama tahun ini, Hana Bank telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 330,33 miliar.
Stefen Loekito, Chief Personal Banking Officer Hana Bank, menjelaskan bahwa pihaknya akan menerapkan berbagai strategi untuk mencapai target tersebut. Beberapa strategi utama yang akan diterapkan antara lain:
- Memperkuat segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta ritel sebagai fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan.
- Meningkatkan pendapatan dari biaya layanan (fee based income).
- Menjaga manajemen pendanaan yang stabil.
Selain itu, Hana Bank akan fokus pada diversifikasi dan kolaborasi dengan meminimalkan risiko konsentrasi, memperkuat penjualan lintas segmen nasabah, serta membangun kemitraan melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Kinerja Keuangan Hana Bank pada Semester Pertama 2025
Hingga paruh pertama tahun 2025, Hana Bank mencatatkan laba bersih sebesar Rp 330,33 miliar, meningkat 27% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 259,52 miliar. Penyaluran kredit juga tumbuh sebesar 10% secara tahunan menjadi Rp 39,73 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan bunga bersih Hana Bank tumbuh sebesar 3% secara tahunan menjadi Rp 944,30 miliar. Meskipun penyaluran kredit tumbuh cukup cepat, hal ini tidak sepenuhnya berdampak pada pendapatan bunga. Pendapatan bunga naik dari Rp 1,6 triliun menjadi Rp 1,68 triliun, sedangkan beban bunga meningkat dari Rp 687 miliar menjadi Rp 734 miliar.
Kenaikan laba bersih Hana Bank terutama berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan instrumen utang yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Pada periode sebelumnya, pos ini mencatatkan kerugian sebesar Rp 32 miliar, tetapi kini berubah menjadi keuntungan sebesar Rp 23 miliar. Selain itu, beban operasional bersih turun dari Rp 569 miliar menjadi Rp 508 miliar, terutama karena penurunan beban lainnya.
Kinerja Dana Pihak Ketiga dan Kualitas Kredit
Hana Bank juga mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 9% menjadi Rp 27,71 triliun. Kinerja ini melampaui pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga perbankan secara nasional pada semester pertama 2025 yang masing-masing sebesar 7,77% dan 6,96%.
Dari sisi kualitas kredit, Hana Bank tetap menunjukkan kinerja yang solid. Rasio non-performing loan (NPL) gross dan net masing-masing sebesar 0,73% dan 0,26%. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri perbankan yang mencatat NPL gross 2,22% dan NPL net 0,84%.
Kekuatan Modal dan Ekspansi Bisnis
Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) Hana Bank terjaga di level 26,88%, yang lebih tinggi dari CAR industri sebesar 25,79%. Hal ini mencerminkan ketahanan modal yang memadai untuk mendukung rencana ekspansi.
Selama paruh pertama tahun ini, Hana Bank meluncurkan produk simpanan yang disesuaikan dengan kondisi pasar, seperti Goal Savings dan Flexi Deposit. Selain itu, bank ini memperluas akses investasi nasabah dengan menjadi mitra distribusi reksa dana dari PT BNP Paribas Asset Management dan PT Syailendra Capital. Hana Bank juga memperkuat keterlibatan nasabah melalui program loyalitas Spend4Win.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!